"Saat sore hari orang lagi duduk-duduk baca koran, kalau salah satu nyamuknya bawa virus dan menggigit maka jadilah demam berdarah," ujar Dr Rita.
Nyamuk penyebab demam berdarah atau aedes aegypti ini memiliki warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian badan, kaki dan sayap dengan ukuran lebih kecil dibanding ukuran rata-rata nyamuk. Setiap kali menghisap darah ia akan mengeluarkan air liur yang berfungsi mencegah pembekuan, pada betina juga untuk pematangan sel telur.
Sampai saat ini pencegahan demam berdarah yang efektif adalah dengan mengubah perilaku bersih. Sedangkan penggunaan tanaman seperti lavender hanya mampu mengusir nyamuk tapi tidak membuatnya mati.
"Kalau pakai lavender harus dijejer seperti pagar, bisa juga dengan pohon sereh, pokoknya tanaman yang baunya keras karena nyamuk tidak suka sehingga bisa mengusir nyamuk dari rumah tapi tidak mematikan," ujar Dr Rita.
Dr Rita menuturkan perlu adanya pemantauan jentik secara teratur, hal ini karena jentik cepat sekali berkembang biak terutama selesai hujan, kalau terlambat dipantau bisa menyebabkan demam berdarah, karena itu dipantau secra rutin. Untuk itu penting dilakukan pembinaan pada para jumantik (juru pemantau jentik).
"Air tampungan dispenser juga bisa menampung jentik nyamuk jadi seminggu sekali harus dikeringkan, atau juga air vas bunga. Jangan sampai maksudnya mau mempercantik tapi malah jadi sumber penularan nyamuk," ujar Dr Rita.
No comments:
Post a Comment