"Remaja harus memahami bahwa paparan tunggal dari suara keras baik saat konser maupun mendengarkan pemutar musi bisa memicu hilangnya pendengaran," kata M Jennifer Derebery dari House Research Institute yang melakukan penelitian itu, seperti dikutip dariLivescience, Selasa (22/5/2012).
Derebery mengatakan, paparan suara keras dengan intensitas di atas 85 dB (desibel) bisa membuat rambut-rambut halis di dalam rongga telinga berhenti bekerja. Jika berlangsung terus menerus, gangguan ini bisa menyebabkan para remaja mengalami tuli permanen.
Konser musik berlangsung selama 3 jam dengan jumlah lagu yang dibawakan sebanyak 26 judul. Pengamatan dengan alat khusus menunjukkan, tingkat kebisingan konser berada di rentang 82-110 dB, yang berarti ada lebih dari 10 lagu yang kebisingannya diperkirakan melebihi 100 dB.
Usai konser, kondisi pendengaran para remaja diperiksa dan hasilnya 72 persen atau kurang lebih 3 dari 4 remaja mengalami penurunan fungsi pendengaran. Sebanyak 53,6 persen hanya merasa agak tuli saja, sementara ada sekitar 25 persen yang juga disertai tinnitus atau telinga berdenging.
Ditambahkan oleh Derebery, gangguan ini umumnya bersifat sementara dan akan pulih dengan sendirinya dalam waktu 16-48 jam. Namun jika terlalu sering terjadi atau bahkan terus-menerus maka bukan tidak mungkin gangguan ini akan berkembang menjadi tuli permanen.
Hasil penelitian ini telah dipresentasikan dalam American Otologic Society Meeting yang berlangsung di Los Angeles dan akan segera dipublikasikan dalam jurnal Otology & Neurotology
http://meonggoblog.blogspot.com/ Blognya Meonggg dan Kecebonggg
No comments:
Post a Comment