Sepasang sayap putih bersih, ku kepak-kepakan di bahuku.
Bersama sebuah buku usang yang tak pernah lepas dari genggaman.
Seakan kami berdua hidup memang saling berjodoh.
Penatnya.... kerjaan Cuma nyatet-nyatet doang.
Pingin ada variasi, dari lahir sampe sekarang Cuma nyatet terus.
Liat teman di sebelah kerjanya nyantai
Jarang nyatet
Tapi kalau aku
Huff... kyaknya setiap detik nyatet terusssss.....
Lagian ini manusia juga aneh
Gak pernah bosen buat Dosa
Sekali-sekali libur napa buat dosanya
Gak tau aku juga butuh cuti kerja
Lain kali ini buku ganti laptop aja deh biar agak asikan nyatetnya
Bisa sambil facebook-an, twitter-an, atau main game.
Hihihiihihhi
Tapi ntar kena marah tuhan lagi kalau catetannya kena virus.
Habis manusia zaman sekarang emang pada bervirus semua
Ngakunya kasian sama yang miskin
Tapi jatah zakat di makan juga
Katanya mau jadi pemimpin agama
Tapi kerjanya cari sensasi terus
Emang jadi manusia ngeri-ngeri sedep.
Bukan tuntunan jadi tontonan
Malah tontonan jadi tuntunan
Hahhh... sudahlah.
Wajahku seakan tak ingin lepas dari tonggakan lengan yang terlihat lesu.
Di sisiku seorang anak manusia yang dari tadi berbuat dosa
Masih saja ngintip-ngintip gak takut entar timbilan itu mata
Catet lagi ah
Hari senen, jam sepuluh pagi
Ini anak yang mukanya jelek
Lagi ngintip
Mudah-mudahan matanya nanti timbilan ya tuhan
Upss.... jadi ikutan dosa deh nyumpahin orang.
Jadi penasaran apaan sih yang dari tadi di intipin ini anak dari balik tembok
Duh mana sempit lagi tempat ngintipnya
Oh iya lupa aku kan bisa nembus dinding
Kok malah ikut-ikutan ngintip sembunyi-sembunyi
Lagian aku juga kan gak keliatan
Dudul bener nie
Udah ketularan otak orang indonesia yang sering dibodohin ama pemimpin korup
Ya ampun dari tadi ampir satu jam lebih Cuma untuk liatin ini doang
Sia-sia deh penasaran ku
Apaan sih yang dipikirin ini anak manusia
Oh iya apa itu namanya
Duh lupa-lupa
Itu tuhhhhh….
Apa itu namanyaaa
Udah di ujung lidah tapi susah bener ngucapinnya
Oh iya iya
“CINTA”
denger-denger dulu tuhan ngasih itu perasaan kemanusia
gak tau deh apa gunanya
tapi sampe sekarang kok aku gak pernah tahu juga apa itu cinta
Hup…
Aku melayang di sekitar anak manusia yang jadi tanggungan ku ini
Ada yang aneh di wajahnya
Biasa wajahnya berwarna kuning langsat cerah
Sekarang kok jadi agak kemerahan kayak tomat ya
Eh apa itu
Jiahhh………… dia ngencessssss……Jorok bener ini anak
Calon penerus bangsa nie
Rajin belajar sampai ampir subuh
Sayang sholat subuhnya ketinggalan karena keburu ketiduran dianya. ckckckckckk
Wajahnya yang semula agak beloon kini ia rubah
Rautnya jadi agak serius
Menarik napas bentar
Memantapkan langkahnya
Dan ia akhirnya keluar dari persembunyiannya
Lapangan sekolah ini cukup besar
Panasnya mentari bervitamin E seakan hilang dihalangi oleh pepohonan yang rimbun
Sosok yang di perhatikannya masih tetap berdiri di bawah pohon itu.
Diseberang sana tak jauh dari tempat kami berdiri saat ini.
Tak tak tak
Suara sepatunya keras menyentuh lantai lapangan baske
Disana ada sosok yang sangat karismatik
Percakapan terjadi sesaat di antara keduanya
Kertas putih yang semula di genggamnya erat-erat
Kini ia ulurkan kearah sosok di hadapannya
Wajahnya tertunduk seakan menahan malu
Wahhh.... selama 15 tahun aku mengikutinya baru kali ini ia terlihat berani
Biasanya dari dulu sukanya ngintip, dan mesem-mesem sendiri sampai ngences.
Dan aku sukanya nyatetin dosanya
Hatiku berdebar ingin bersorai-sorai
Dan berteriak Berjuanglah manusiaku
Ayo..... kau pemberani
PLAK...
Kertas putih yang berada di genggamannya melayang, dan jatuh di atas tanah berlumpur di balik rerumputan hijau
Warnanya yang semula putih bersih tak bernoda
Kini telah sedikit teremas dan kotor menyentuh tanah
Crekk...
Sepatu hitam bertali menginjaknya
Membenamkannya di balik rerumputan
Bahkan setelah sepatu itu mengangkat pijakannya
Kertas itu kini telah terkoyak dan berlumuran lumpur
Tak seindah dan sebersih sebelumnya
Aku tak bisa menyembunyikan wajah terkejutku
Aku tercengang melihatnya
Sedangkan anak manusia yang kudampingi kini terlihat mati kutu tak berkutik
Mulai terdengar sorai-sorai suara tertawa yang membahana dan mengejek
Kupingku panas
Bagaimana pula telinganya
Matanya berkaca
Wajahnya semakin memerah
Begitu pula daun telinganya yang seakan terbakar
Kalau saja aku bisa menghalanginya tadi
Kalau saja aku bisa melindunginya
Namun aku tak mampu untuk melakukan semua itu
Sayap putih ku mengepak-ngepak indah
Wajah anak manusia itu tak tergambarkan lagi kini
Perlahan ia mengambil kertas kusam yang sudah bercampur tanah
Memungutnya dan menggenggamnya erat
Langkah kakinya cepat memburu
Ia pergi berlari meninggalkan lapangan basket
Dan aku mengikutinya.
Ditempat biasa ia menyediri memperhatikan langit
Ia melipat kakinya dan menyembunyikan wajahnya di antara lipatan lengan.
Aku tidak mengerti perasaannya
Tapi sepertinya ia sedang sedih
Ini bukan dosa dan aku tak perlu mencatatnya.
yang harus aku lakukan adalah berada disisinya.
Aku akan menemaninya di sini sampai ia tenang
Semoga ia menyadari kehadiranku
Aku menarik kertas kotor di sakunya
Berusaha agar ia tak menyadari diriku
Mungkin aku tak mampu berbuat banyak
Namun aku harus mencoba.
Kepakan sayapku beradu dengan angin
Aku melayang tinggi
Walau banyak cerita mengatakan malaikat bersuara merdu
Tapi itulah kenyataanya
Mungkin aku akan mengantarkan perasaan dalam kertas ini kepada yang dituju bersama nyanyianku
Dari ketinggian kertas itu bergerak turun
Meliuk-liuk lincah
Aku bernyanyi
Perasaan sesak itu menyelinap di hatiku.
Saat kertas itu kembali jatuh di hadapan sosok yang sebelumnya berada di lapangan basket.
Apa benar tuhan tidak memberikan kami perasaan nafsu
Namun arti rasa sesak ini.
Bukankah kesedihan juga termasuk nafsu.
Seakan penasaran ia membuka isinya
Mungkin tadi ia malu membukanya di depan umum
Tapi kini ia sedang sendiri
Dilorong sekolah
Aku penasaran akan reaksinya
Wajahnya terteguk
Ia mempercepat langkah kakinya
Memburu lorong-lorong sekolah
Disini – disini
Aku berusaha berteriak menunjukkan tempat anak manusia ku berada
Namun aku tercengang kaget
Anak manusia yang semula berdiam disudut sekolah itu, kini telah hilang.
Eh... kok udah gak ada
Dimana dia
Sosok berkarisma telah hilang juga dari pandanganku
Kemana keduanya
Apa yang bisa kulakukan
Aku mencoba terbang setinggi-tingginya
Mana tau bisa melihat mereka berdua
Wusss.....
Suara kepakan sayapku melesat ke angkasa
BRAKKKKKK.......
Suara apa itu ?
Suara keras tiba-tiba terdengar di telinga
Pandanganku terhalangi oleh beberapa manusia berseragam putih abu-abu yang berlari di halaman sekolah
aku menatap nanar
tubuh diseberang sana, dan sosok di sisinya
aku mengenalinya
ia terkulai lemas ditengah jalanan hitam
meninggalkan sosok kaku yang mematung di dekatnya
berlian-berlian itu mengalir
sosok yang semula membencinya kini tengah memeluk tubuh lemah itu
kerumunan ramai putih abu-abu seakan tak dapat menyentuh dunia keduanya
mereka seakan memiliki dunianya sendiri
song from carismatic person
Best Soundtrack
If you cry I can wasted your tear.
Because i love u
And i happy if you happy
All sound from Frist Love by Vierra
http://meongg9.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment