(Untuk baca bagian satu klik disini )
Bulan bersinar terang malam ini.
Kesunyiannya seakan menyembunyikan indahnya bintang-bintang.
Lampu-lampu jalanan yang berbaris rapi mulai menyala terang.
Suar-suar kendaraan bermotor lalu lalang di antara jalan raya yang basah.
Seperti biasa setelah hujan reda langit malam menjadi cerah.
Di dekat sebuah bantal empuk, dan selimut hangat aku tertutup rapi.
Lampu duduk bercahaya putih menyinari ruangan.
Inilah kamar pemilik diriku.
Kamar yang cukup luas
Di sudut sana ada tumpukkan kain kotor.
Di sisinya ada sebuah poster besar bertuliskan
“Vierra – First Love “
dengan seorang wanita manis dan tiga peria yang sedang tertidur.
Wajah sang wanita menoleh kesisi kirinya.
Sedang yang lain lurus ke langit luas.
Sungguh aku tak mengerti apa yang di maksud dari gambar itu.
Mereka hanya diam dan kaku, seperti kebanyakan gambar lain di sini.
Pemilikku yang memiliki ciri sama seperti mereka mampu bergerak dan.
Melakukan semua tingkahnya di kamar ini.
Lamunanku terhenti akibat suara pintu kamar terbuka.
Pemilikku masuk ke kamarnya
Dari wajahnya ia begitu kelelahan.
Tubuhnya segera jatuh kepelukan siranjang empuk.
Matanya nanar merah.
Kenapa ya ?, biasanya ia selalu ceria.
Aduh..aduh…aduh..
Halaman demi halaman ku di buka olehnya dengan tergesah-gesah.
Terdengar olehku beberapa dari halamanku di sobeknya.
Wahh… sibolpoint mulai di ambilnya dan di torehkannya di atas ku.
“ sungguh aku cinta kamu “ tulisan itu terhenti oleh isaknya.
Beberapa tetes cairan hangat membasahi tubuhku.
Sesaat kemudian ia mulai kembali menulis.
“ di sini aku menunggumu”
“termenung memikirkan kamu”
“ terbayang selalu wajahmu “
“tak akan lelah aku memujamu bagi hatiku kaulah hidup ku “
terhenti lagi. Kali ini ia menyobeknya hingga menjadi kecil-kecil dan lebih kecil.
“ Aku cinta namun Benci kamu “
suaranya sangat lirih.
Apa yang terjadi pada pemilikku ini.
Sepertinya hujan sore tadi adalah isi hatinya.
Wajahnya menerawang ke langit-langit kamar.
Ia memeluk ku di dadanya.
Aku mendengar dag-dig-dug yang kencang.
Air sebening berlian menetes lembut di pipinya.
Matanya terpejam.
Sepertinya keadaan dirinya mulai tenang.
Tubuhnya bangkit dari ranjang.
Membawaku melangkah kearah jendela kaca yang telah terbuka.
Angin semilir menghembus lembut tubuh ku.
Brr….. dingin udara hujan sore tadi masih terasa.
Pemilik ku kembali menangis
Ya ampun manusia memang aneh.
Apa sih yang dipikirkannya tentang cinta.
Setiap ku lihat lembaran tubuhku yang ada hanya kata cinta
Walau bosan tapi mau apa lagi dia selalu menulisnya dengan air mata
Kalau bisa di tabung mungkin bakalan banjir ini kamar.
Ada bintang bintang dan rembulan di atas langit
Indahnya
PRAKKK….
Aku terjun bebas dari lantai 4 rumah pemilik ku
Dan jatuh terbentang hingga halamanku terbuka di bagian yang semula ia selipkan sibolpoint.
Aku hanya dapat diam di tempat ini bersama sosok pemilikku yang tertidur di sisiku
Dia sudah terlelap.
Rintik-rintik air dari beberapa bagian awan yang masih mendung membasahi kami berdua.
Bintang-bintang berkerlap-kelip di hadapan kami berdua. Bersama cahaya bintang yang indah.
Aku masih berfikir
Untuk apa pemilikku tidur di luar
Pakai acara terjun dari lantai 4 kamarnya
Kenapa tidak tidur di kamar seperti biasa
Disana kan hangat dan empuk
Tidak seperti di luar sini, basah. Dingin dan keras
Ah... sudahlah manusia memang aneh.
Aku lebih baik mengikuti apa yang di inginkannya
Lagian aku gak bias berbuat apa-apa di sini
Selain tetap di sisinya yang terlelap
Seperti hari-hari sebelumnya
Ketika malam datang dan ia menangis sampai tertidur dengan aku di sisinya.
tulisan-tulisan itu terukir rapi di setiap halaman ku.
Sudah malam lebih baik aku segera ikutan beristirahat
Besok pemilikku akan kembali kesekolah
Dan mulai menulis hal-hal aneh di setiap lembaran ku seperti sebelumnya
Aku akan setia di sisinya
Sampai ia tak membutuhkan ku lagi.
malam kembali sunyi. hanya terdengar suara- suara orang-orang yang gaduh
berteriak keras hingga memekakkan telinga.
malam yang semula kembali sunyi kini berubah menjadi begitu ramai, dan gaduh di sekitar kami berdua.
tapi sepertinya aku sudah terlalu lelah untuk berfikir
istirahat dulu deh.
tapi sebelum istirahat aku mau mengucapkan selamat malam kepada pemilikku
selamat malam ya, moga mimpi indah
hihihihihi....senyum itu masih terpancar di balik wajahnya yang diam dan terlelap
hanya noda merah mengaliri sebagian wajahnya.
noda merah yang tidak aku ketahui. apa, dan siapa namanya.
..........................................................................
Inspirate from Song of D’Bagindas
Lanjut ke bagian tiga klik disini
Sumber my note on FB : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150093926048000
http://meongg9.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment